Selasa, September 09, 2008

TOPENG LORENG

Sebuah dokumentasi tentang tarian tradisional bernafaskan Islam dari Temanggung, Jawa Tengah. Seni tardisonal yang satu ini merupakan ajakan berbuat kebaikan dan beradab, namun tidak menggurui. Hal itu tercermin dalam syair dan gerak tarian yang bercampur dalam gerakan harmonis.

Kesenian Topeng Loreng terdiri dari 3 babak, yaitu Ndaya'an, Pak Monol dan Topengan. Ndaya'an ialah sebuah gerak tari yang mengibaratkan prajurit Pangeran Diponegoro yang sedang membabat hutan untuk syiar Agama Islam. Kemudian Pak Monol ialah babak dimana penonton disajikan sebuah komedi yang menghibur namun tetap menyelipkan nilai-nilai kebajikan. Sedangkan babak Topengan ialah babak dimana penonton disajikan sebuah aksi mistis (kesurupan) dari para pemainnya. Hal yang sama dapat kita jumpai juga dalam kesenian Kuda Lumping.

Topeng Loreng memang tidaklah terlalu "tua" dibandingkan dengan kesenian lain yang sejenis. Dibentuk pada tahun 1991, Topeng Loreng tetap eksis hingga saat ini. Sebuah kesenian yang apapun misi dan bentuknya, tetap merupakan khasanah baru bagi kesenian tradisional di Indonesia.

Film ini, atau lebih tepatnya feature, diproduksi oleh kawan-kawan HAVE NO HEART FILM, dan disutradarai oleh Ahmad Haris Prasetyo. Satu catatan yang mungkin bisa dikemukakan terkait dengan produksi ini ialah, musik ilustrasi. Pemakaian musik modern (rock) malah menampilkan kontradiksi dari pembahasan feature ini, yaitu seni tradisional. Namun, apapun itu, Haris dan kawan-kawan HAVE NO HEART FILM, telah menambah wawasan kita tentang seni tradisional di Indonesia.

Salut!

NB : Film ini akan menjadi pembuka di Cinema Ramadhan tanggal 11 September 2008.
Datang dan saksikan.

1 komentar:

  1. TERIMA KASIH BUAT FFM YANG TELAH MEMBERI KESEMPATAN DIPUTARNYA FEATURE KAMI PADA RAMADHAN CINEMA..

    GOD & SATAN BLESS YOU

    HAVE NO HEART FILM

    BalasHapus