Selasa, Desember 22, 2009

Parade Film MMTC 2010

Bicara mengenai broadcast, belakangan ini tampak ada suatu titik yang terang hingga menjadi suatu primadona dalam ruang pandang dan dengar masyarakat heterogen saat ini. Mereka mencoba mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya broadcast itu. Tak jauh dari uraian mengenai broadcast itu, hadirlah MMTC sebagai salah satu sekolah multi media di Yogyakarta. Dengan label Sekolah Tinggi Multi Media “Multi Media Training Centre”, MMTC menghadirkan beragam referensi mengenai dunia broadcast itu sendiri. Tentang news, tentang entertain dan juga teknis. Itu hanya sebagian kecil dari setiap pembiasan tentang broadcast. Masih banyak lagi referensi – referensi yang dihadirkan oleh MMTC mengenai pembiasan dari broadcast itu sendiri.

Dari MMTC ini pula kemudian lahir FFM atau Forum Film MMTC. Berangkat dari adanya persamaan ide dan pikiran yang dimiliki oleh sekelompok individu, khususnya di bidang perfilman, FFM kemudian terbentuk, sebagai ajang pengembangan kualitas dalam berfilm. Kemerdekaan berpikir, berpendapat, bersikap, menjadi semangat awal yang disepakati bersama. Paling tidak, dari mulai sekedar kumpul–kumpul dan ngalor ngidul, sampai diskusi tentang bagaimana idealnya sebuah film telah dilakukan. Tentu, ini sebuah keberanian dari sudut pandang tertentu. Proses berkelompok menjadi lebih bermakna. Atmosfer komunikasi atau hubungan antar pribadi atau dengan siapapun menjadi tetaplah fleksibel. Dan begitulah Forum Film MMTC terbentuk.

Menilik perkembangan film di Indonesia belakangan ini seperti kembali terangkat. Setelah beberapa tahun terakhir itu, film di Indonesia sempat mati suri, antara ya dan tidak. Namun, secara pelan tetapi pasti, film di Indonesia perlahan


bangun, mencari kembali keeksisannya. Kemudian, atas kembalinya keeksisan film di Indonesia itu, film yang biasa disebut dengan film independent juga seperti tersihir untuk muncul memeriahkan dunia perfilman dengan beragam kreatifitas dan rasa “nyeni” yang tinggi. Film ini menjadi media ekspresi sekaligus tafsir sosial budaya atas realitas terdekat dengan tidak meninggalkan masyarakat sebagai apresiator utama. Oleh karena dasar-dasar ilustrasi pemikiran di atas, Forum Film MMTC berkeinginan untuk membangkitkan pula gairah perfilman di MMTC itu sendiri. Forum Film MMTC atau FFM pula menjadi sebuah media untuk menunjukkan bagaimana keeksisan dunia film di kampus MMTC.

Hal-hal di atas menjadikan kami, FFM, ingin melanjutkan sebuah ajang perfilman independent yang pernah diadakan dua tahun silam, yakni PARFIMM tahun 2010 (Parade Film MMTC). Pada kesempatan ini, kami tidak hanya membuka PARFIMM untuk kalangan terbatas (sebatas MMTC), namun kami akan membuka untuk umum (se-DIY) agar semua dapat mengapresiasikan sebuah ide yang divisualisasikan dan berkompetisi secara sehat.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya penciptaan karya film fiksi pendek dari mahasiswa Multimedia Training Centre Yogyakarta (MMTC), hasrat akan terus berkesenian akhirnya melahirkan sebuah pemikiran untuk menciptakan kompetisi karya yang ke depannya sanggup di nanti-nantikan khususnya oleh para mahasiswa MMTC. Support moral dirasa harus di berikan kepada sebuah karya dan seniman pembuatnya, yang sendirian memikul harapan–harapan besar.

Tagline PARFIMM 2010: Makarya Ingkang Prasaja. Mudah–mudahan dengan semangat berkompetisi dan menjunjung tinggi nilai sportifitas sebagai dasar dari segala dasar sebuah jiwa kompetisi, akan memacu untuk berkarya lagi dan tetap betah hingga mampu menambah kemampuannya dalam mencapai suatu estetika.. Mari membuat, disiplin, berkompetisi dan menghargai!

PARFIMM 2010 terbagi menjadi 9 kategori pemenang:
1. Film Terbaik
2. Film Favorit
3. Skenario Terbaik
4. Sutradara Terbaik
5. Sinematografi Terbaik
6. Penata Suara Terbaik
7. Editor Terbaik
8. Penata Artistik Terbaik
9. Lomba Penulisan Skenario Film Pendek Fiksi Terbaik (beda dengan kompetisi film)

Seluruh karya, baik film ataupun naskah skenario akan dinilai oleh 9 juri yang berkompeten dan menjunjung tinggi sebuah ide. Seluruh pemenang kategori akan mendapatkan trophy, piagam, dan uang pembinaan.

Batas pengiriman film dan skenario: 8 Januari 2010, di STMM MMTC.

Persyaratan dan Formulir bisa kawan-kawan download, di bawah ini:

PERSYARATAN & KETENTUAN KELENGKAPAN PARFIMM 2010
FORMULIR KOMPETISI FILM
FORMULIR LOMBA PENULISAN NASKAH SKENARIO FILM PENDEK FIKSI



Salam Semangat!

Sabtu, Desember 19, 2009

FFI 2009

JAKARTA - Malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) usai digelar. Terjadi kejar mengejar piala antara film Identitas dan film Mereka Bilang, Saya Monyet!.

Film Identitas yang disutradarai Aria Kusumadewa meraih empat penghargaan. Disusul film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang digarap Djenar Maesa Ayu meraih tiga penghargaan.


Berikut ini para pemenang Festival Film Indonesia (FFI) yang di selenggarakan pada Rabu, (16/12/2009) di Hall D1, Kemayoran, Jakarta.

Film Terbaik: Identitas (PT. Esa Khaqiva & PT. Citra Sinema)

Skenario Asli Terbaik: Sally Anom Sari & Samaria Simanjutak (Cin(T)a)

Skenario Adaptasi Terbaik: Djenar Maesa Ayu & Indra Herlambang (Mereka Bilang, Saya Monyet!

Sutradara Terbaik: Aria Kusumadewa (Identitas)

Pemeran Utama Pria Terbaik: Tio Pakusadewo (Identitas)

Pemeran Utama Wanita Terbaik: Titi Sjuman (Mereka Bilang, Saya Monyet!)

Pemeran Pendukung Pria Terbaik:Reza Rahadian (Perempuan Berkalung Sorban)

Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Henidar Amroe (Mereka Bilang, Saya Monyet)

Penyunting Terbaik: Wawan I. Wibowo (Pintu Terlarang)

Penata Sinematografi Terbaik: Ipung Rahmat Syaiful (Pintu Terlarang)

Penata Artistik Terbaik: Kekev Marlov (Identitas)

Penata Suara Terbaik: Shaft Daultsyah & Khikmawan Santosa (Ruma Maida)

Penata Musik Terbaik: Aksan Sjuman & Titi Sjuman (King)

Lifetime Achievement: Sophan Sophian

Film Anak-anak Terbaik: Garuda Di Dadaku

Film Dokumenter Panjang Terbaik: Ayam Mati di Lumbung Padi (Darwin Nugraha)

Film Dokumenter Pendek Terbaik: Last Journey (Endah WS)

Film Pendek Terbaik: Sabotase (Hadrah Daeng Ratu)

Sutradara Pendatang Terbaru Terbaik: Djenar Maesa Ayu (uky)



(sumber: okezone.com)



Selamat untuk para pemenang. Maju terus perfilman Indonesia! :)