Sabtu, September 20, 2008

NOT ONE LESS - Movie Reviews


Not One Less, Film Drama Komtemporer Bermutu

Sutradara Zhang Yimou tidak hanya dikenal dengan film drama atau silat periode kuno, misalnya saja film terbarunya "Hero", sesungguhnya tangannya telah membuahkan banyak film drama kontemporer bermutu.

Jika tidak demikian, bagaimana Zhang Yimou bisa memperoleh banyak penghargaan dan pengakuan dari berbagai festival film di seantero dunia atas kemampuan penyutradaraannya. Salah satu film drama kontemporernya adalah "Not One Less" yang diproduksi pada tahun 1999.

Kisahnya bermula ketika Guru Gao dari Sekolah Dasar Shuiquan yang terletak di sebuah desa Cina daratan terpencil yang jauh dari kota, harus pergi dari desa itu selama sebulan untuk merawat ibunya yang tengah sakit. Lantaran tidak ada pilihan lain, Guru Gao terpaksa menerima tawaran kepala desa itu untuk menerima seorang gadis remaja bernama Wei Minzhi yang baru berusia 13 tahun sebagai guru penggantinya.

Lantaran murid Guru Gao berkurang dari 40 orang hingga menjadi 28 orang, sehingga meminta Minzhi untuk menjaga jangan sampai ada satu murid drop out selama Guru Gao pergi. Jika Minzhi berhasil melaksanakan tugas itu, maka ia akan mendapat bonus tambahan 10 yuan.

Minzhi dengan setia dan telaten melaksanakan jadwal dan tugas yang diberikan Guru Gao dan menjaga para muridnya yang tidak jauh berbeda usia dengannya agar tetap belajar. Tampaknya Minzhi akan berhasil melaksanakan tugasnya sebagai guru pengganti dengan baik.



Namun tunggu dulu karena ternyata salah satu murid lelaki bernama Zhang Huike yang berusia 10 tahun punya ide lain. Lantaran keluarganya menghadapi masalah keuangan serius sehingga Huike ingin membantu keluarganya.

Oleh karena itu, Huike pun pergi ke kota besar untuk mencari pekerjaan. Tentu saja Minzhi jadi kelabakan ketika menyadari murid ternakalnya menghilang tanpa memberitahunya. Minzhi tidak mau kehilangan bonus tambahannya sehingga berusaha mencari Huike ke kota besar. Namun Minzhi tidak siap menghadapi keadaan yang dialaminya dalam perjalanannya ke kota besar.

Ternyata menjadi guru sekolah tidak menjamin Minzhi bisa melakukan perjalanannya dengan mulus. Ia syok ketika menyadari pengetahuannya tentang wilayah di luar desanya ternyata berbeda dengan kenyataannya. Misalnya harga tiket ke kota ternyata 20 yuan, bukan 3 yuan seperti perkiraannya.

Akibatnya ia harus berjalan kaki ke kota. Setiap rencana Minzhi untuk menemukan Huike selalu menemui kegagalan. Tidak heran jika Minzhi jadi bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Hingga pada suatu saat ia menemukan dirinya diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi.

Apa yang terjadi setelah Minzhi diwawancarai oleh stasiun televisi ? Akankah Huike berhasil ditemukan Minzhi pada akhirnya ? Saksikan di RAMADHAN CINEMA, 25 September 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar